Melalui teori kecerdasan emosional yang dikembangkan oleh Daniel Goleman (1995) mengemukakan sejumlah ciri utama pikiran emosional sebagai bukti bahwa emosi memainkan peranan penting dalam pola berpikir maupun tingkah laku individu . adapun ciri utama pikian emosional tersebut adalah sebagai berikut :
a. Respons yang cepat tetapi ceroboh
Dikatakannya bahwa pikiran yang emosional itu ternyata jauh lebih cepat daripada pikiran yang rasional karena pikiran emosional sesunguhnya langsung melompat bertindak tanpa mempertimbangkan apapun yang akan dilakukannya. karena kecepatannya itu sehingga sikap hati-hati dan proses analitis dalam berpikir dikesampingkan begitu saja sehingga tidak jarang menjadi ceroboh. Padahal, kehati-hatian dalam analitis itu sesungguhnya merupakan ciri khas dari proses kerja akal dalam berpikir.
b. Mendahulukan perasaan kemudian pikiran
Pada dasarnya, pikran rasional sesungguhnya membutuhkan waktu sedikit lama dibandingkan dengan pikiran emosional sehingga dorongan yang lebih dahulu muncul adalah dorongan hati atau emosi, kemudia dorongan pikiran. Dalam urutan repons yang cepat, perasaan mendahului atau minimal berjalan serempak dengan pikiran. Reaksi emosional gerak cepat ini lebih tanpak menonjol dalam situasi-situasi yang mendesak dan membutuhkan tindakan penyelamatan diri. Keputusan model ini menyiapkan individu dalam sekejap untuk siap siaga menghadapi keadaan darurat.
c. Memperlakukan Realitas Sebagai Realitas Simbolik
Logika pikiran emosional yang disebut juga logika hati bersifat asosiatif, artinya memandang unsur-unsur yang melambangkan suatu realitas itu sama dengan realitas itu sendiri Oleh sebab itu, seringkali berbagai perumpamaan, pantun, kiasan, gambaran, karya seni, novel, film, puisi, nyanyian, opera, dan teater secara langsung ditujukan kepada pikiran emosional.
d. Masa lampau Diposisikan sebagai Masa sekarang
Dari sudut pandang ini, apabila sejumlah ciri suatu peristiwa tampak serupa dengan kenangan masa lampau yang mengandung muatan emosi maka pikiran emosional akan menanggapinya dengan memicu perasaan yang berkaitan dengan peristiwa yang diingat. Pikiran emosional bereaksi terhadap keadaan sekarang seolah-olah keadaan itu adalah masa lampau. Kesulitannya adalah terutama apabila penilaian terhadap masa lampau itu cepat dan otomatis, barangkali kita tidak menyadari bahwa dahulu memang begitu, ternyata sekarang sudah tidak lagi seperti itu.
e. Realitas yang ditentukan oleh Keadaan
Pikiran emosional individu banyak ditentukan oleh keadaan dan didiktekan oleh perasaan tertentu yang sedang menonjol pada saat itu Cara seseorang berpikir dan bertindak pada saat merasa senang dan romantis akan sangat berbeda dengan perilakunya ketika sedang dalam kedaan sedih, marah atau cemas. Dalam mekanisme emosi itu ada reportoar pikiran reaksi, bahkan ingatannya sendiri. Reportoar menjadi sangat menonjol pada saat disertai intensitas emosi yang sangat tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar