Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Selain itu, sikap atau attitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial. Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi (sosial) hampir selalu menyertakan unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian pembahasannya.
Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, prose terbentuknya sikap, maupun proses perubahannya. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap untuk mengetahui efek dan perannya baik sebagai variabel bebas maupun sikap sebagai variabel tergantung
Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk bahwa produk tersebut memiliki atribut adalah akibat dari pengetahuan konsumen. Menurut Mowen dan Minor kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsmen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya. Pengetahuan tersebut berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan atributnya kepada konsumen. Sikap menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut tersebut.
Berikut adalah beberapa karakteristik sikap
antara lain :
1.Sikap positif, negatif, netral.
1.Sikap positif, negatif, netral.
2.Keyakinan sikap.
3.Sikap memiliki objek.
4.Konsistensi sikap.
5.Resistensi sikap.
Walaupun sikap didifinisikan dalam bermacam cara, sikap sekedar sebagai
keseluruhan evaluasi. Evaluasi ini dapat berjajar dari ekstrem positif hingga
ekstrem negatif. Sebagai contoh konsumen memiliki sikap yang sangat mendukung
terhadap pepsi, sikap yang sedikit mendukung terhadap Coke, sikap netral terhadap
RC cola, dan sikap yang agak negatif terhadap Shasta cola. Jadi, sikap
bervariasi dalam intensitas
(yaitu, kekuatan) dan dukungan (favorability).
Sifat
yang penting dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut.
Beberapa sikap mungkin dipegang dengan keyakinan kuat, sementara yang lain
mungkin ada tingkat kepercayaan yang minimum. Walaupun intensitas dan
kepercayaan berhubungan, keduanya tidak sama. Seorang konsumen, misalnya
mungkin memiliki kepercayaan yang sama bahwa ia menyukai pepsi, tetapi hanya
sedikit mendukung Coke.
Mengerti tingkat kepercayaan yang
dihubungkan dengan sikap adalah penting karena dua alasan. Pertama, hal ini
dapat mempengaruhi kekuatan hubungan di antara sikap dan perilaku. Sikap yang
dipegang dengan penuh kepercayaan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk
membimbing perilaku. Bila kepercayaan rendah, konsumen mungkin tidak merasa
nyaman dengan bertindak berdasarkan sikap mereka yang sudah ada. Sebagai
gantinya, mereka mungkin mencari informasi tambahan sebelum mengikatkan diri
mereka.
Kedua,
kepercayaan dapat mempengaruhi kereratan sikap terhadap perubahan. Sikap
menjadi lebih resisten terhadap perubahan bila dipegang dengan kepercayaan yang
lebih besar.
Satu lagi sifat penting dari sikap
yaitu bahwa sikap bersifat dinamis ketimbang statis. Maksudnya,
banyak sikap akan berubah bersama waktu. Sifat dinamis dari sikap sebagaian
besar bertanggung jawab atas perubahan di dalam gaya hidup konsumen .
- PEMBENTUKAN SIKAP
Sikap yang dianut konsumen sekarang
ini tentu saja merupakan hasil dari pengalaman mereka sebelumnya. Konsumen yang
hidup melewati era Depresi pada awal tahun 1930-an, misalnya, secara khas
memiliki sikap yang kurang mendukung terhadap pembelian berdasarkan kredit.
Asal mula dari banyak sikap dapat dirunut hingga pengalaman masa kanak-kanak,
seperti perjalanan belanja dengan ibu dan ayah. Jadi, keluarga memiliki
pengaruh besar pada perkembangan sikap selama tahun-tahun awal kehidupan
konsumen. Secara lebih umum, faktor lingkungan yang dideskripsikan akan
memiliki pangaruh yang kuat pada pembentukan sikap dengan membentuk jenis,
jumlah dan kualitas informasi dan pengalaman yang tersedia bagi konsumen.
- HUBUNGAN SIKAP-PERILAKU
Didalam banyak situasi, pemasar
berkepentingan dengan peramalan perilaku pembelian. Andaikan saja perusahaan
anda baru saja mengembangkan suatu produk baru dan tertarik untuk menentukan
apakah ada permintaan yang cukup di pasar untuk menjamin pengenalan. Salah satu
ancangan terhadap pembuatan penentuan ini memerlukan pengenalan produk ke dalam
satu atau lebih pasar percobaan. Bergantung kepada hasil ini, anda pun dapat
membuat penilaian berdasarkan informasi yang lebih banyak mengenai potensi
produk tersebut. Tes seperti ini juga dapat menghabiskan biaya jutaan dolar,
harga yang sangat mahal untuk menentukan bahwa suatu produk memiliki sedikit
daya tarik. Sebagai alternatif, anda dapat memeriksa apakah produk tersebut
bahkan pantas mendapatkan peluang untuk masuk ke dalam pasar percobaan dengan
lebih dahulu mempertimbangkan sikap konsumen terhadap produk tersebut. Ancangan
ini sangat langsung. Konsumen dari pasar target akan diminta untuk menunjukkan
minat mereka untuk membeli produk tersebut.
Sikap
memiliki beberapa karakteristik, antara lain: arah, intensitas, keluasan,
konsistensi dan spontanitas (Assael, 1984 dan Hawkins dkk, 1986). Karakteristik
dan arah menunjukkan bahwa sikap dapat mengarah pada persetujuan atau tidaknya
individu, mendukung atau menolak terhadap objek sikap. Karakteristik intensitas
menunjukkan bahwa sikap memiliki derajat kekuatan yang pada setiap individu
bisa berbeda tingkatannya. Karakteristik keluasan sikap menunjuk pada cakupan
luas mana kesiapan individu dalam merespon atau menyatakan sikapnya secara
spontan. Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial
untuk bereaksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif
dan konatif yang saling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku
terhadap suatu objek.
- PENGARUH SOSIAL
Perilaku kadang lebih dipengaruhi
oleh tekanan dari lingkungan sosial ketimbang oleh sikap pribadi. Kita semua
pernah mengalami suatu situasi di mana kita mengerjakan sesuatu bukan karena
keinginan pribadi kita, melainkan karena pengaruh sosial (misalnya, perokok
yang berusaha untuk tidak menyalakan rokok ketika ditemani oleh seorang yang
bukan perokok). Sebagai akibatnya, seperti kita lihat nanti di dalam diskusi
mengenai model maksud perilaku, pengukuran sikap kerap disertai dengan
pengukuran pengaruh sosial untuk meramalkan perilaku.
Pengukuran sikap yang paling populer
digunakan oleh para peneliti konsumen adalah model multi atribut yang terdiri
dari tiga model : the attittude toward-object model, the attittude
toward-behavior model, dan the theory of reasoned-action model. Model ini
menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh
sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model ini menekankan
tingkat kepentingan yang diberikan kosumen kepada suatu atribut sebuah produk.
Model sikap lainnya yang juga sering digunakan adalah model sikap angka ideal.
Model ini memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap merek suatu
produk sekaligus memberikan informasi mengenai merek ideal yang dirasa suatu
produk. Perbedaannya dengan model multi atribut adalah terletak pada pengukuran
sikap menurut konsumen .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar